JAKARTA - Hari ini, tepat dua tahun wafatnya Taufiq Kiemas (TK), mantan Ketua MPR RI dan politikus ulung PDI Perjuangan. Sejumlah rekan dan teman yang pernah dekat dengannya pun berkumpul untuk berbagi cerita.
"Kita memang mau consolation, tapi tidak untuk membangkitkan kesedihan. Semangat hidupnya yang perlu kita ingat supaya kita pun semangat terus berjuang, Beliau juga sosok sederhana dan apa adanya," ujar aktivis Hariman Siregar, dalam acara memperingati dua tahun wafatnya TK, Senin (8/6/2015).
Hariman mengaku tak bisa lupa sosok Taufiq yang selalu bergembira dan sangat tahu cara untuk memuji orang lain. Baginya, TK adalah sosok yang tak pernah malu dengan masa lalunya, termasuk soal kemiskinan. Karena pernah susah, Hariman mengingat TK sosok yang sangat senang membantu orang lain.
"Dan kalaupun membantu orang, dia tak pernah cerita-cerita soal bantuannya itu ke orang lain. Bagi saya, semangat hidupnya, kebaikan dia yang menganggap harta itu bukan sesuatu yang mesti ditumpuk dan dipendam, itu luar biasa. Dia tahu ditipu orang, tapi tak marah," lanjut Hariman.
"Taufiq itu selalu ingat sama kawan. Dia tak pembohong tak seperti yang sekarang-sekarang ini. Dia orang yang apa adanya. Sekarang ini banyak yang pura-pura apa adanya. Itu yang bawa cilaka," Hariman menambahkan.
Rekan almarhum TK lainnya, Benny Pasaribu, menilai saat ini tak ada satupun tokoh yang bisa menandingi kemampuan Taufiq. "Sekarang siapa yang jadi tokoh nasional, dimana dan siapapun bisa sowan ke dia. Saat Pak Taufiq masih ada, entah tokoh dan konglomerat manapun, pasti ke dia. Beliau tempatnya kita curhat, tempat curhat semua tokoh dan pimpinan masyarakat," papar Benny.
Mantan Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim, menilai Almarhum Taufiq menurunkan teladan kemampuannya berkomunikasi lintas ideologi, lintas ras, dan lintas generasi. "Di situlah posisi penting Pak TK, yang sekarang kita kehilangan. Seorang tokoh yang mampu mempertautkan perbedaan," kata Ifdhal.