 
                
JAKARTA - Isu perombakan kabinet (reshuffle) Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyeruak dan menjadi perbincangan menarik di tengah masyarakat, tak terkecual di media sosial.
Berdasarkan analisis media sosial yang dilakukan Monday Magazine dan Monitoday.com yang dilakukan selama dua bulan (12 April-11 Mei), hasil yang tak diduga pun didapatkan.
"Sebanyak 73 persen warga dunia maya menginginkan Jokowi merombak kabinetnya, sementara sisanya sebanyak 27 persen tidak setuju," ujar pemerhati politik Nafi' Muthohirin di Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Nafi' yang juga Pemimpin Redaksi Monday Magazine ini mengatakan, ada banyak pergunjingan publik di media sosial, baik yang diarahkan kepada pemerintahan Jokowi maupun sejumlah kabinetnya.
Fakta tersebut, kata Nafi', menjadi bukti bahwa sebagian besar masyarakat kecewa terhadap kinerja pemerintahan atau Kabinet Jokowi yang saat ini berjalan 8 bulan.
"Hasil riset yang kami lakukan menyebut 10 menteri dengan persepsi negatif, tertinggi rangking negatifnya diraih Menteri BUMN, Rini Soemarno dengan nilai 93 persen," terangnya.
Nafi' menambahkan, sentimen miring yang diungkap warga media sosial terhadap menteri Rini Soemarmo bukan tanpa sebab. Dia tercatat beberapa kali mengemukakan gagasan yang tidak populis dan menyulut kegeraman publik.
"Misalnya gagasan untuk menjual gedung BUMN serta wacana pelarangan pemakaian jilbab panjang bagi PNS Mslimah di lingkungan kantor yang dipimpinnya," terangnya.
Selain survey terhadap sentimen negatif warga media sosial, Nafi' juga melakukan survey terhadap menteri yang dinilai memiliki prestasi baik. "Rangking tertinggi untuk kategori menteri positif dari netizen diraih Menteri Susi Pudjiastuti dengan sentimen positif sebesar 87 persen," tandasnya.
(Risna Nur Rahayu)