Temuan baru lainnya yaitu buku Al-Insan Al-Kamil karya Abdul Karim Al-Jilli dengan terjemaahan bahasa Jawa Banten setebal 1.749 halaman serta buku tentang ritual pembacaan Laylat Bara'at yang biasa dilakukan orang Banten zaman dulu setebal 40 halaman.
"Dalam satu hari kami satu persatu memotret buku setebal 1.749 itu. Kenapa? karena membeli hasil cetak ulang di sana, harganya cukup mahal," katanya.
Dia mengatakan, butuh dana sekira Rp2 miliar agar temuan sejarah tersebut bisa dikoversi sedemikian rupa dari sisi bahasa maupun gambar, sehingga bisa dinikmati masyarakat. “Rata-rata buku tua di sana itu kan masih menggunakan bahasa Inggris tua, bahasa Prancis tua, bahasa Belanda tua. Belum tentu dalam satu tahun bisa diterjemahkan,” katanya.
(M Budi Santosa)