Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tausiyah Ramadan: Istimewanya Malam di Bulan Ramadan

Tausiyah Ramadan: Istimewanya Malam di Bulan Ramadan
Dr. Saiful Bahri, M.A (foto: PKPU)
A
A
A

Jika kondisi di atas adalah gambaran malam-malam secara umum, maka Allah SWT lebih mengistimewakan waktu malam di Bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mendirikan (salat malam) di bulan Ramadan maka dosa yang telah dilaluinya akan diampuni” (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah).

 

Dalam riwayat Imam An-Nasa’i ditambahkan, “dan dosa yang belum dilakukan”. Meskipun redaksi hadis di atas sebenarnya umum yaitu “qâma” yang berarti mendirikan perbuatan taat dan kebaikan secara umum. Namun, kata qiyam sering diidentikkan dengan salat malam. Dan salat malam di bulan Ramadan dan tidak dilakukan secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang cukup banyak, dikenal dengan nama Salat Tarawih.

Hadits senada juga bisa dijumpai dengan redaksi yang sedikit berbeda, “Barangsiapa mendirikan (salat malam) pada malam lailatul qadar maka dosa yang telah dilaluinya akan diampuni” (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah).

Salat pada malam hari setelah Salat Isya’ pada bulan Ramadan disebut Salat Tarawih, karena dikerjakan dengan beberapa waktu jeda. Sebagian besar ulama dan pakar hukum memilih jeda dengan salam setiap melakukan salat sunnah dua rekaat. Sebagian ada yang mengerjakannya sebanyak delapan rekaat dengan empat kali salam, ada juga yang melakukannya sebanyak dua puluh rekaat dengan sepuluh kali salam, dan ada yang menambahkannya lebih dari itu; kemudian ditutup dengan salat witir.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement