Alhasil, 8000 pekerja yang akan keluar area proyek untuk beristirahat karena tak tahan cuaca panas dan berdesakan, mengamuk dan membuat dua kantor serta enam mobil rusak, bahkan satu diantaranya di bakar.
Sementara itu, field public governmentand and affairs PT Tripatra, Budi Karyawan mengaku tidak hanya kantor maupun mobil perusahaan yang di rusak. Ia mengklaim sejumlah barang berharga seperti laptop serta telepon genggam milik karyawan di dalam kantor juga ikut di jarah para pekerja proyek. “Ada yang dijarah juga, telepon genggam, dan laptop,” ujar Budi.
Kasus tersebut kini masih di kembangkan Polres Bojonegoro. Guna kepentingan penyelidikan, polisi memintai keterangan sejumlah saksi. (awl)
(Susi Fatimah)