Menurutnya, harga produk negara lain bisa lebih murah namun tetap bermutu karena ongkos produksi lebih murah. ”Kenapa lebih murah? Karena biaya-biaya seperti suap minim sekali. Bandingkan dengan kita, dimana pengusaha harus membayar banyak pihak untuk mengurus produknya,” kata Anang.
Dengan jargon revolusi mental, Ia menambahkan, pemerintah saat ini belum bisa mengubah pola pikir masyarakat.
“Hal itu karena pemerintah belum bisa mengubah mindset rakyat kita. Pemerintah kita belum melakukan revolusi mental yang dijanjikan sebelumnya,” kata Anang.
Menurutnya, revolusi mental itu tidak gampang karena mengubah mindset masyarakat Indonesia. Karena itu, Anang menganjurkan agar pemerintah lebih bersungguh-sungguh dalam menata Indonesia dengan membuat keputusan-keputusan yang tepat. (fal)
(Syukri Rahmatullah)