RIYADH – Penyebaran virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah(Middle East Respiratory Syndrome /MERS) di Arab Saudi tercatat meningkat dengan cepat hanya beberapa hari sebelum masa berhaji dimulai. Peningkatan ini menyebabkan unit gawat darurat di sejumlah rumah sakit besar di Riyadh terpaksa ditutup, serta diketahui tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit coronavirus tersebut.
Laporan dari Middle East Online, Jumat (21/8/2015), unit gawat darurat di Rumah Sakit King Abdulaziz Medical City ditutup setelah 46 orang, termasuk staf rumah sakit, terjangkit MERS. Sedangkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat sebanyak 21 orang dikonfirmasi mengidap virus MERS dalam jangka waktu antara 9 sampai 15 Agustus 2015.
Dengan kasus-kasus tersebut, jumlah penderita MERS di Arab Saudi menjadi 1.118 orang dengan jumlah korban meninggal sebanyak 483 jiwa.
Saat masa berhaji yang dimulai 21 September, Arab Saudi akan kedatangan sekira 2 juta umat Islam dari seluruh dunia. Meski masa berhaji tahun lalu dinyatakan bebas dari epidemi MERS dan ebola, pemerintah negara kaya minyak itu tetap tidak mau kecolongan pada tahun ini.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid al Falih mengungkapkan bahwa pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah pencegahan yang dimulai dari setiap pintu masuk ke lokasi berhaji, sampai para jamaah kembali ke negara masing-masing. Dia menegaskan jajarannya akan melakukan usaha terbaik untuk mencegah virus MERS menyebar di Arab Saudi.
(Hendra Mujiraharja)