SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) kembali mengumumkan adanya korban tewas baru akibat terinfeksi virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Korban terakhir, seorang kakek berusia 55 tahun adalah korban ke-32 dari virus yang berasal dari Timur Tengah itu.
Korban terakhir tewas di tengah kepercayaan diri Korsel yang mengaku telah berhasil memperlambat penyebaran virus tersebut. Kematian kakek 55 tahun itu juga telah meningkatkan persentase kematian yang disebabkan MERS.
Sebelumnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (29/6/2015), Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan persentase kematian akibat MERS berkisar pada 10 hingga 15 persen. Namun, dengan adanya korban tewas yang baru meningkatkan persentase kematian menjadi 17,5 persen.
"Sementara itu, hingga saat ini jumlah orang yang telah terinfeksi virus tersebut adalah 182 orang, tidak mengalami peningkatan sejak kemarin. Sekitar 15 diantaranya saat ini dalam kondisi kritis," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Korsel.