Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengamat: Rizal Ramli Harus Bisa Tahan Diri

Raiza Andini , Jurnalis-Senin, 24 Agustus 2015 |06:31 WIB
Pengamat: Rizal Ramli Harus Bisa Tahan Diri
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa disentil oleh Menteri Kemaritiman Rizal Ramli, saat mengungkapkan proyek listrik 35.000 megawatt yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Emrus Sihombing menilai, bahwa JK mustahil bercerai dengan Jokowi. Alasannya, karena keduanya merupakan sosok negarawan dan saling membutuhkan satu sama lain.

"Saya kira Jokowi dan JK tidak mungkin akan bercerai, mau jadi apa bangsa ini kalau Presiden dan Wakil Presiden bercerai, ingat korbannya itu bangsa ini, rakyat yang menjadi korban," terang Emrus ketika berbincang dengan Okezone, Senin (24/8/2015).

Emrus menyarankan, Menteri Kemaritiman Rizal Ramli agar dapat menahan diri untuk mengkritik sesuatu di depan publik. Posisinya sebagai menteri yang bisa dikatakan sebagai pembantu Presiden dan Wakil Presiden sangat rentan tersingkirkan.

"Menteri itu merupakan pembantu Presiden dan Wakilnya. Dia memang kritikus, tapi kritik-kritik tersebut seharusnya tidak dibuka di ruang publik, jika ada hal yang mengganjal bisa dibicarakan di ruang kabinet saja. Karena kalau di hadapan publik itu tidak baik bagi citranya dia sendiri maupun pemerintahan," tambah Emrus.

Menurutnya, memecat seorang menteri yang baru saja dilantik itu tidak etis dan saran bagi Rizal Ramli untuk bisa menahan diri saat mengkritisi sesuatu.

"Mungkin dia tidak bisa melarikan diri sebagai kritikus, kalau tidak setuju dengan sesuatu ajukan ke dalam rapat kabinet atau mundur secara terhormat," tandasnya. (awl)

(Susi Fatimah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement