Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Komnas Ham Kutuk Penembakan Warga di Timika

Antara , Jurnalis-Minggu, 30 Agustus 2015 |13:16 WIB
Komnas Ham Kutuk Penembakan Warga di Timika
Foto: Ilustrasi Okezone
A
A
A

TIMIKA - Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, menyayangkan terjadinya peristiwa penembakan yang menewaskan Yulianus Okoare (18) dan Emanuel Mairimau (23) serta melukai sejumlah warga Suku Kamoro di kompleks Gereja Katolik Koperapoka, Timika, Papua beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal tersebut menunjukan bahwa aparat keamanan yang bertugas di Papua masih mengedepankan pendekatan militeristik.

"Kami mengutuk keras kejadian ini. Pendekatan dengan cara-cara militeristik terhadap warga Papua sama sekali tidak dibenarkan, apalagi memanfaatkan alat-alat negara (senjata api) untuk membunuh rakyat," ujar Natalius, Minggu (30/8/2015).

Untuk menginvestigasi kasus tersebut, dia mengungkapkan, akan menjadwalkan kunjungan ke Timika, Papua pada awal September 2015. "Kami menjadwalkan awal September ke Timika untuk menyelidiki kasus itu," kata Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, Minggu (30/8/2015).

Seperti diberitakan sebelumnya, insiden yang terjadi pada Jumat, 28 Agustus 2015 dini hari itu berawal dari anggota TNI yang mengendarai sepeda motor melintasi kawasan Koperapoka yang dipalang karena adanya syukuran.

Masyarakat sempat menegur tentara tersebut, namun keduanya justru memarahi warga hingga terjadi keributan yang menyebabkan salah satu anggota TNI menelefon rekannya.

Tak lama kemudian, datang rekannya dan melakukan penembakan hingga menyebabkan dua orang meninggal serta empat lain mengalami luka-luka. Korban yang meninggal adalah Yulianus Okoarek (18) dan Imanuel Marimau (23).

Korban yang mengalami luka tembak adalah Marinus Apokapo (24), Moses Imipu (23), Thomas Apoka (16), dan Moses Umapi. (fal)

(Syukri Rahmatullah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement