Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Rusia di Suriah Mimpi Buruk Maskapai Eropa

Jihad Dwidyasa , Jurnalis-Selasa, 13 Oktober 2015 |18:47 WIB
Serangan Rusia di Suriah Mimpi Buruk Maskapai Eropa
British Airways akan menutup beberapa rute penerbangan ke Timur Tengah (Foto: Mirror)
A
A
A

LONDON – Serangan udara jet tempur Rusia untuk menggempur kelompok ISIS di Suriah tampaknya juga akan menjadi mimpi buruk bagi maskapai penerbangan Eropa. Pasalnya, pada hari ini maskapai terkenal di Eropa seperti British Airways dan Air France berencana menutup beberapa rute penerbangan menuju negara-negara di Timur Tengah.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (CAO) dan Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) telah mengeluarkan peringatan kepada sejumlah maskapai Eropa supaya waspada ketika melewati jalur penerbangan Timur Tengah.

Peringatan itu dibuat menyusul jet tempur maupun kapal perang Rusia yang terus-menerus menembakkan rudal ke wilayah Suriah untuk memerangi ISIS.

“British Airways telah mempertimbangkan untuk menutup beberapa rute perjalanan menuju Timur Tengah. Hal itu dilakukan menyusul banyaknya rudal yang diluncurkan Rusia ke wilayah Suriah. Tentu saja keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” ujar seorang juru bicara British Airways yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dilansir dari Mirror, Selasa (13/10/2015).

Sebagaimana diberitakan pada Rabu 30 September, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah melancarkan serangan udara pertama ke basis militer ISIS di Suriah.

Serangan itu dilancarkan setelah Presiden Vladimir Putin mendapat dukungan dari Parlemen Rusia untuk menggelar operasi militer guna memerangi ISIS dan merespons pembicaraan dengan Obama di Sidang Majelis Umum PBB.

Bahkan, hanya dalam waktu 24 jam, Angkatan Udara (AU) Rusia mengakui bahwa mereka telah meluncurkan 64 serangan udara ke wilayah Suriah.

(Jihad Dwidyasa )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement