Theresia, direktur PT Dive Cruise Indonesia (DCI) yang bakal mengoperasikan Blue Manta mengatakan, Kapal diving pertama kalinya dibuat di Kepri, ini akan dioperasikan di tempat wisata Raja Ampat Papua dan kawasan wisata Komodo di wilayah Timur. Kapal ini dilengkapi satelit internet dan fasilitas di dalamnya seperti hotel berbintang lima.
Panjang kapal ini 45 meter dan lebar 9 meter, mengunakan mesin Yanmar 2X 829 HP, dengan jumlah kamar penumpang 14 kamar dan kamar untuk crew ada 6 kamar. Kapal yang dioperasikan oleh PT Dive Cruise Indonesia berkantor di Jakarta, mampu membawa 60 penumpang. Kapal ini juga dilengkap peralatan diving. Kamar di dalam kapal ini juga dilengkapi televisi dan satu kamar satu toilet. Di dalam kamar ini juga dilengkapi ruang masak dan dilayani 6 pramugari.
Hengky Suryawan, selaku komisaris PT BBS perusahaan yang membuat kapal diving pertama kalinya di Kepri, mengaku bangga kapal buatan putra terbaik Kepri, akan dioperasikan di wilayah timur.
Bahkan, ia berencana akan membuat kapal diving kedua, yang akan dioperasikan di kawasan Anambas, Kepulauan Riau.
"Kita punya wilayah untuk diving di Anambas sangat baik, tapi sayang belum ada pelabuhan di sana. Kalau ada kapal mau ke sana, izin divingnya harus di Batam," bebernya.
Menurutnya, pemilik kapal diving ini adalah Vincent, yang dioperaskan oleh PT Dive Cruise Indonesia berkantor di Jakarta.
"Marketingnya di Singapura tapi kapal ini dioperasikan di Indonesia. Hingga 2017 sudah ada yang menyewa kapal ini. Untuk satu malam bisa mencapai USD600," kata Hengky Suryawan.
Hengky juga minta pemerintah Provinsi Kepri, supaya terus mencari marketing yang handal, untuk mempromosikan kawasan wisata di Anambas.
"Pak Gubernur, orang Singapura marketing jago-jago. Kita harus memiliki marketing yang jago-jago untuk mempromosikan kelebihan wilayah maritim Kepri," tutupnya.
(M Budi Santosa)