LAMONGAN – Musim penghujan tiba. Masyarakat sekitar hutan di Lamongan mulai berburu kepompong ulat daun jati atau yang kerap disebut enthung.
Sejatinya, enthung merupakan hama bagi pohon jati. Namun bagi masyarakat di sekitar hutan, enthung makanan yang lezat dan bisa menambah penghasilan.
Sejak pagi, sejumlah warga Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, berburu enthung di lahan milik Perhutani yang tidak jauh dari rumah masing-masing.
untuk menemukan enthung cukup mudah. Hanya dengan ranting kayu ataupun jari, para pencari bisa menemukan enthung di dalam tanah atau di antara daun-daun jati yang jatuh ke tanah.
Satu demi satu entung yang berhasil ditemukan dimasukkan ke dalam plastik atau wadah yang dibawa para pemburu.
Yanti, salah seorang pencari enthung mengaku sudah satu minggu ini mencari enthung. Dalam sehari, ia mampu mendapatkan satu kilogram enthung.
“Enthung yang didapat sebagian dikonsumsi, sedangkan sisanya dijual seharga Rp100 ribu per kilogramnya,” ujar Yanti.
Warga di sekitar hutan jati juga menjual masakan enthung. Biasanya enthung yang telah dimasak dijual Rp10 ribu per porsi.
Menurut Supartono, penikmat masakan enthung, rasa enthung sangat enak dan gurih seperti ikan bandeng. “Makan enthung hanya saat memasuki musim penghujan saja. Rasanya enak,” aku Supartono.
Sebagian besar warga mempercayai enthung banyak mengandung protein dan menambah vitalitas bagi pengkonsumsinya. Namun bagi anda yang alergi, sebaiknya tidak mencoba karena sekujur tubuh bisa gatal-gatal.
(Risna Nur Rahayu)