WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang mengejar ketertinggalannya dan bersaing dengan Rusia, serta China dalam membuat teknologi robot tempur yang mampu melakukan tindakan militer tanpa dikendalikan oleh seseorang. Klaim itu disampaikan Wakil Menteri Pertahanan AS, Robert Work.
”Kita tahu bahwa China sudah investasi besar-besaran dalam robot militer yang memiliki kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia,Valery Vasilevich Gerasimov, baru-baru ini mengatakan bahwa militer Rusia sedang mempersiapkan diri untuk bertempur di medan perang robotik,” ungkap Work sebagaimana diwartakan Sputnik, Selasa (15/12/2015).
“Menurut Gerasimov, dalam waktu dekat sangat mungkin bahwa unit robot militer lengkap akan dibuat dan mampu secara mandiri melakukan operasi militer,” lanjutnya.
Editor Media Defense One, Patrick Tucker, berspekulasi bahwa tentara robot militer masa depan Rusia kemungkinan difokuskan pada beberapa versi masa depan dari tank Armata T-14.
Menurut Tucker, pengumuman dari Kementerian Pertahanan Rusia telah menyerukan penyebaran masa depan robot-robot penjaga. Unit-unit ini bisa memilih dan mengeleminasi target tanpa interaksi atau perintah manusia.
Sementara itu, China diketahui telah menyempurnakan robot militernya. Robot itu ideal untuk pertempuran, di mana unitnya dapat dilengkapi dengan senapan serbu, granat, atau senjata berpeluru antitank.
Follow Berita Okezone di Google News
(aji)