ROMA – Italia menutup patung telanjang yang ada di Roma menggunakan kotak, untuk menghormati kunjungan kenegaraan Presiden Iran Hasan Rouhani.
Dilaporkan, ketika Presiden Iran tiba untuk bertemu dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dan Paus Fransiskus, media setempat mendokumentasikan patung-patung yang telanjang di Museum Capitoline ditutupi menggunakan kotak dari bahan triplek.
Salah satu media di Italia melalui halaman webnya memperlihatkan rekaman bagaimana langkah yang diambil pemerintahan negara tersebut untuk menyambut Rouhani.
Dikabarkan, tindakan tersebut diambil sebagai rasa hormat kepada Rouhani, karena Iran dikenal dengan negara yang beraliran islam konservatif. Selain menutup patung telanjang, langkah pencegahan juga dilakukan untuk jamuan makan malam PM Italia dan Presiden Iran, dimana berbagai minuman serta makanan yang mengandung alkohol dihilangkan dari menu.
Namun, ternyata langkah ini juga menuai kritisi, dari negara Iran. Kelompok Hak Asasi Perempuan di Iran yang bernama My Stealthy Freedom membuka suara atas tindakan penutupan patung tersebut.
“Jadi Italia, kalian menghormati nilai Islam tapi Republik Islam Iran tidak menghormati nilai kami (perempuan Iran) ataupun kebebasan untuk memilih (pilihan hidup) kami,” papar pernyataan dari Kelompok My Stealthy Freedom, sebagaimana dilansir dari The Independent, Rabu (27/1/2016).
“Mereka memaksa para perempuan non Muslim untuk menggunakan baju tertutup (hijab) selama di Iran. Jika kamu mengunjungi Iran tanpa menggunakan baju tertutup maka kamu akan langsung dideportasi dari bandara,” tambah pernyataan tersebut.
(Emirald Julio)