Bahkan, sempat mencari tabib hingga ke Mesir untuk mencari kesembuhan dari racun tersebut. Dan ternyata tabib dari Mesir itu tidak bisa menyembuh dan meminta kepada Ali bi Tholib untuk segera menuliskan wasiat.
"Salah satu riwayat menceritakan bahwa tabib tersebut meletakkan daging kambing diatas kepala Ali bin Tholib. Daging tersebut gosong sangking ganasnya racun. Maka Tabib itu berpesan kepada Ali bin Abu Tholib untuk segera menulis wasiat karena melihat kondisinya yang seperti itu," katanya. Hingga Ali bin Abi Tholib meninggal dunia pada 21 Ramadan tahun 40 Hijriah.
Sementara, nasib Abdurrahamn bin Muljam ditangkap oleh orang muslim dan dipenjara. Pernah sempat akan dibunuh oleh para sahabat yang hadir pada waktu itu. Namun, oleh Ali bin Abi Tholib tidak diperbolehkan. Sang pembunuh harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Riwayat lain juga menyatakan, pernah suatu ketika saat Ali bin Abi Tholib sekarat, putra Hasan bin Abi Tholib membawakan segelas susu. Hal ini untuk menjaga kondisi agar Ali bin Abi Tholib tetap sehat.
"Ini yang membuat terenyuh. Ali bin Abi Tholib menolak susu tersebut dan disuruh memberikan kepada Abdurrahman bin Muljam yang saat itu berada dipenjara. Karena dia lebih membutuhkan," pungkasnya.
(Abu Sahma Pane)