NEW YORK – Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Boutros Boutros-Ghali telah meninggal dunia pada Selasa 16 Februari 2016 pada usia 93 tahun.
Negara-negara anggota Dewan Keamanan mengheningkan cipta setelah meninggalnya pria berkebangsaan Mesir itu diumumkan oleh Presiden Dewan Keamanan PBB Rafael Dario Ramirez Carreno. Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai penyebab kematian Ghali. Demikian laporan dari Reuters, Selasa (16/2/2016).
Ghali yang menjabat antara 1992 sampai 1996 adalah Sekjen PBB pertama yang berasal dari Benua Afrika. Masa jabatannya sering dikaitkan dengan kegiatan PBB di Afrika terutama kasus kelaparan di Somalia dan bantuan besar-besaran PBB kepada negara-negara di wilayah Tanduk Afrika.
Dia mendapat kritik keras karena ketidakmampuan PBB bertindak dalam peristiwa genosida di Rwanda pada 1994 dan tindakannya yang dinilai lemah untuk mengintervensi perang saudara di Angola pada 1990-an. Dia juga mendapat kritik dari pernyataannya di Sarajevo, Mogadishu, dan Addis Ababa mengenai konflik yang terjadi di negara itu.
Sifatnya yang mudah tersinggung dan ketidaksukaan AS terhadap dirinya diduga kuat menjadi alasan mundurnya Ghali dari jabatannya pada 1996.
Sebelum menjabat sebagai Sekjen PBB, Ghali bekerja bersama dua Presiden Mesir, Anwar Sadat dan Hosni Mubarak. Dia memainkan peranan penting dalam perjanjian perdamaian Kamp David antara Mesir dan Israel pada 1978.
(Rahman Asmardika)