Menurut Hikam, publik tentu berharap agar masalah tersebut tak menjadi tontonan bagi masyarakat. Supaya masalah tersebut cepat selesai, reshuffle terhadap orang yang bersangkutan mungkin bisa dilakukan.
"Kita sudah lihat siapa-siapa yang muncul di perhatian publik, tapi kan Pak Jokowi tahu jangan-jangan bukan hanya mereka saja yang menjadi masalah, kita itu kan suka melihat masalah di level permukaan ada Sudirman Said, Rini Soemarno, Rizal Ramli, tapi kita tidak pernah tahu sebetulnya di dalamnya itu siapa yang lebih serius," ujar Hikam.
Kegaduhan yang terjadi bukan hanya satu dua kali dianggap wajar oleh Hikam. Pasalnya, semenjak satu tahun lalu Jokowi menjabat sebagai pemimpin, dirinya kerap mendapat tekanan dari pendukung politiknya baik itu pendampingnya, Jusuf Kalla, maupun ketua umum partai pengusungnya, Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh.
"Jadi memang itu persoalan yang sedang dibereskan oleh Pak Jokowi, karena sejak Beliau masuk setahun yang lalu kan memang tidak ideal ya komposisi dalam istana ini, kan seolah-olah Pak Jokowi tidak mempunyai satu tim yang kuat, kontrol dari pendukung politiknya misal PDIP, Jusuf Kalla, Surya Paloh dan lain lain itu sangat kuat. Kemudian Pak Jokowi mencoba untuk mengimbangi itu, memasukkan misal Luhut Binsar Panjaitan, RR (Rizal Ramli), Teten Masduki, Johan Budi," pungkasnya.
(Arief Setyadi )