Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Indonesia Sepekan: Dari kecelakaan Heli TNI AD hingga Terbakarnya Rutan Malabero

Fransiskus Dasa Saputra , Jurnalis-Senin, 28 Maret 2016 |07:00 WIB
Indonesia Sepekan: Dari kecelakaan Heli TNI AD hingga Terbakarnya Rutan Malabero
Korban kecelakaan helikopter TNI AD di Poso (Foto: Antara)
A
A
A

1. Kecelakaan Helikopter TNI AD

JAKARTA - Helikopter jenis Bell 412 ED HA 5171 milik TNI AD di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret 2016, sekira pukul 17.55 Wita.

Akibat kejadian tersebut, seluruh kru maupun penumpang helikopter yang tengah menjalankan tugas Operasi Tinombala untuk menumpas teroris kelompok Santoso itu, meninggal dunia.

Kapendam Wirabuana Kolonel I Made Sutia membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Iya betul, kecelakaan karena kena petir," ujarnya saat dikonfirmasi awak media.

Made menambahkan, peristiwa itu terjadi di Kebun milik di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Adapun rombongan berangkat sekira 17.30 WITA dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Utara, menuju Poso.

Pesawat tersebut ditumpangi 13 personel TNI yakni Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Kapenrem Mayor Faki, Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri dan Kol Ontang (BIN) dan Prada Kiky (ajudan Danrem).

Sedangkan awak helikopter adalah Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (kopilot), Lettu Tito (kopilot), Sertu Bagus (mekanik), Serda Karmin (mekanik), dan Pratu Bangkit (avionik).

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan sebanyak 13 prajurit TNI yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya Helikopter TNI AD tersebut akan diberikan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Selain itu, jasad korban juga dilepas dengan upacara militer. Gatot pun memastikan, seluruh kegiatan prosesi pemakaman diambil alih oleh Negara dan dimakamkam di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Sementara terhadap keluarga korban, Gatot menegaskan akan memberikan santunan dan biaya pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi kepada anak-anak prajurit TNI yang gugur.

2. Demo Sopir Taksi Konvensional Ricuh

JAKARTA - Aksi demonstrasi sopir taksi, angkot, dan bajaj menuntut agar angkutan berbasis online di Jakarta dihapus, pada Selasa 22 Maret 2016, berlangsung ricuh.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement