JAKARTA - Sebanyak 9150 prajurit TNI AD diterjunkan dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2016. Wakil KSAD, Letjen Erwin Safitri memastikan program tersebut merupakan perencanaan dari bawah yang bermula dari Koramil dan diteruskan ke pusat.
"TNI sudah mempunyai program yang tetap. Setiap perencanaan dari bawah, dari Koramil koordinasi dengan Pemda. Pemilihannya tersebut dari bawah ke atas. Setiap provinsi pasti ada," ujar Erwin usai membuka rapat koordinasi TMMD di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2016).
Sementara itu, Sekjen Kemendes, Anwar Sanusi menyebut TNI bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal untuk menjalankan program TMMD. Adapun kriteria desa yang bakal dijadikan sasaran ialah tergantung dari aspek penyediaan sarana sosial.
"Terkait dengan desa-desa, kami sudah tetapkan. Tentunya ketika disampaikan, melalui mekanisme usulan dari bawah. Kami punya data (desa) tertinggal. Seperti aspek pelayanan dasar milimal, lalu sarana sosial, seperti sekolah, pusat pengobatan," sambung Anwar.
Adapun alasan Kemendes menggandeng TNI, lanjut Anwar, lantaran korps militer sudah berpengalaman mengerjakan program yang menyentuh masyarakat desa. Selain itu, TNI juga berperan dalam tegaknya NKRI.
"TNI terbukti dengan tegaknya NKRI. Dulu AMD, sekarang TMMD, harapannya dana desa bisa termanfaatkan optimal," tukasnya.
Khusus 2016, rencanaya TMMD bakal dimulai pada 11 Mei hingga 31 Mei mendatang. Adapun kegiatan tersebut tersebar di 61 Kabupaten/ Kota, di 62 Kecamatan dan 86 Desa di seluruh Indonesia.
(Rachmat Fahzry)