Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Mantan Penari Ular Nyaris Meregang Nyawa

Dwi Ayu Artantiani , Jurnalis-Kamis, 14 April 2016 |07:21 WIB
Kisah Mantan Penari Ular Nyaris Meregang Nyawa
Ilustrasi. (dok.Ist)
A
A
A

INDRAMAYU - Berbagai cara dilakukan oleh sejumlah seniman agar bisa bersaing dan cepat dikenal masyarakat. Para seniman ini pun terus melakukan inovasi dalam setiap pentasnya, yang salah satunya pentas menggunakan media satwa jenis ular, meskipun inovasi ini mengandung risiko yang tinggi.

Salah seorang mantan penyanyi sekaligus penari ular asal Indramayu, tepatnya di RT 08/RW 03, Blok Kenanga Teluk SD 3, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Wiwin Windasari (26) menceritakan kisahnya sebagai penari ular yang sempat dililit karena keisengan salah seorang penonton.

Wiwin mengungkapkan, dirinya terjun menjadi penari ular saat memasuki usia 19 tahun atau sekira 2007. Selama tujuh tahun, ia terus menggeluti profesi tersebut dengan berbagai pengalaman yang didapatkanya.

"Awalnya saya, takut namun lama kelamaan menjadi biasa saja. Jenis ular yang saya pakai ular sanca dan cabe" katanya kepada Okezone.

Darah seninya itu, ungkapnya, berasal dari kedua orangtuanya yang menjadi seniman organ dan tarling hingga akhir khayat. Ia mengaku awalnya hanya ingin memberikan inovasi dengan menggunakan media ular, dan memang pada waktu itu penari ular sangat jarang jika dibandingkan dengan sekarang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement