Setelahnya, PNF dianiaya hingga tewas. Jasadnya ia bungkus di dalam kardus dan dibuang di daerah Kamal, Jakarta Barat.
Sejak awal, polisi sebenarnya sudah mencurigai Agus sebagai pembunuhnya. Terlebih, anjing pelacak terus berputar-putar di depan bedengnya selama berkali-kali.
Namun karena saat itu belum memiliki akat bukti akhirnya Agus ditahan sebagai tersangka penggunaan narkotika. Selang beberapa hari, polisi menemukan alat bukti berupa kaos kaki milik PNF yang ada di bedeng Agus.
Setelah dilakukan tes DNA, ternyata DNA Agus berada di kaos kaki PNF. Tak bisa mengelak, Agus akhirnya mengakui perbuatan jahatnya terhadap PNF.
(Susi Fatimah)