Sebelumnya diberitakan, pilot EgyptAir, Mohamed said Shoukair disebutkan hilang radio kontak sebelum pesawat berjenis Airbus A320 itu hilang.
Namun menurut sebuah sumber penerbangan di Prancis, sedianya pilot Shoukair sempat melaporkan adanya asap yang memenuhi kabin pesawat dan mengatakan, bahwa dia akan melakukan pendaratan darurat.
Spekulasi lain juga sempat disuarakan Menteri Pertahanan Yunani, Pano Kammenos yang mengatakan bahwa dia mendapat info dari sumber terpercaya, bahwa Pesawat EgyptAir sempat melakukan manuver ekstrem.
Kammenos mengungkapkan EgyptAir MS804 sebelumnya menurunkan ketinggian pesawat secara drastis dar ketinggian 37 ribu kaki menuju 15 ribu kaki dan melakukan manuver berbelok secara tajam 90 derajat di atas Kepulauan Karpathos.
Terlepas dari spekulasi di atas, baik otoritas Mesir maupun Prancis yang warganya paling banyak jadi korban, enggan menanggapi, setidaknya sampai ditemukannya kotak hitam.
Saat ini, pencarian kotak hitam EgyptAir MS804 masih dilakukan setelah puing-puing pertama pesawat nahas tersebut, ditemukan 180 mil dari Kota Alexandria oleh militer Mesir pada Jumat, 20 Mei 2016 lalu.
“Semua teori tentu kami periksa lagi, akan tetapi belum ada satu pun yang menjadi dugaan terkuat,” tutur Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault.
(Randy Wirayudha)