Aktivis yang juga pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto ini mencontohkan, soal keruntuhan Majapahit yang disebabkan karena serangan Raden Patah sebagai Raja Demak adalah cerita yang keliru. Sebab, pada abad ke-14, Kerajaan Majapahit dipimpin Brawijaya V.
"Bahwa tidak mungkin Raden Patah menyerang Majapahit yang notabene adalah ayahnya sendiri. Bahwa Demak menyerang Majapahit mungkin iya, tapi tidak di masa Raden Patah, melainkan di masa Adipati Unus," imbuhnya.
Dalam bukunya itu, Ketua Ikatan Alumni (IKA) PMII menyatakan, cerita mengenai keruntuhan Majapahit selama ini hanya didapat berdasarkan sumber yang penuh kontroversi. Seperti serat Darmogandul dan Suluk Gatoloco. Padahal isi dua literatur itu justru kabur dengan fakta yang tersaji pada prasasti atau benda cagar budaya (BCB) lain peninggalan asli Majapahit.
"Jadi penyebab utama keruntuhan Majapahit adalah akibat serangan Demak yang Islam dan Majapahit yang Hindu-Buddha adalah sebuah kemustahilan sejarah," jelasnya.
Amin menjelaskan, dengan adanya buku terdiri dari 80 halaman dari 400 lebih halaman yang direncanakan tersebut, nantinya bisa mengubah pandangan masyarakat selama ini yang hanya menganggap pada sisi kejayaannya semata. Sebab Majapahit juga mengalami masa keruntuhan, sama halnya dengan kerajaan lain.