Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Turki Larang Pendukung Kudeta Dimakamkan Secara Islam

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 21 Juli 2016 |02:05 WIB
Turki Larang Pendukung Kudeta Dimakamkan Secara Islam
Seorang ayah menangis di atas peti mati anaknya yang gugur saat berusaha mengagalkan kudeta. (Foto: Reurters)
A
A
A

ANKARA – Lembaga agama Turki melarang para imam untuk menyalati para personel militer pro-kudeta yang tewas dalam upaya perebutan kekuasaan yang gagal pada 15 Juli 2016 lalu. Perintah ini muncul di tengah maraknya pembersihan yang dilakukan pemerintah dengan melakukan penangkapan dan pemecatan terhadap lebih dari 50 ribu orang.

Diwartakan Russia Today yang mengutip kantor berita Anadolu, Kamis, (21/7/2016), Departemen Agama Turki mengatakan pada Selasa, 19 Juli 2016, para imam tidak lagi diperbolehkan untuk memimpin salat untuk para “tentara pro-kudeta yang menargetkan negara kita”. Namun, disebutkan bahwa larangan itu tidak berlaku bagi mereka yang tidak tahu menahu telah ikut atau mereka yang dipaksa ikut dalam kudeta.

Diyanet, atau Departemen Agama Turki diperkirakan mempekerjakan 100 ribu pegawai, termasuk diantaranya 75 ribu orang imam. Sebelumnya, pada Selasa pagi Diyanet telah memecat 492 stafnya karena dicurigai memiliki kaitan dengan kelompok pro-kudeta.

Menyusul upaya kudeta yang gagal pekan lalu, Pemerintah Turki telah melakukan pembersihan besar-besaran terhadap mereka yang dicurigai atau ikut serta dalam usaha penggulingan kekuasaan dan pada mereka yang memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, ulama oposisi yang dicurigai mendalangi kudeta.

Sekira 50 ribu tentara, polisi, hakim, pegawai negeri, dan guru telah dipecat atau ditahan terkait kudeta yang menewaskan sedikitnya 232 orang dan melukai ribuan lainnya itu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement