JAKARTA - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin melakukan pengecekan dan pembongkaran di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat terkait dugaan adanya makam yang fiktif.
Dia pun membeberkan, di DKI ini sudah banyak makam penuh, tetapi ketika ada permainan di dalamnya itu disalahgunakan oleh beberapa oknum.
"Makam ini adalah makam pesanan. Dikatakan fiktif karena makamnya tidak ada orangnya, baru pesan. Dan kita punya data di kantor kemudian kita akan panggil yang bersangkutan dan mengakui membuat pernyataan," kata Djafar di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (22/7/2016).
Dalam pemeriksaan tersebut, Djafar menemukan satu makam fiktif di kuburan tersebut. Selain itu, diduga masih ada makam palsu lainnya di makam ini.
"Sementara ini dulu ya. Nanti petugas kita di lapangan akan melakukan pendataan," sambungnya.
Sementara itu, diakui oleh Djafar bahwa proses gelap pesanan makam fiktif ini sudah berlangsung sejak lama.
"Itu oknum mungkin ke belakangan karena pesanan ini sudah cukup lama sehingga kita telusuri ada beberapa saksi itu katanya ada oknum menjual. Kemudian teman-teman di lapangan dari data yang ada diinvestigasi, ketemu alamatnya, kalo memang ada alamatnya kita panggil," tukasnya.
Seperti diketahui, di Jakarta memang banyak praktik calo pemakaman umum. Selain itu, tindakan premanisme juga kerap menjadi celah untuk makam fiktif tersebut.
(Fiddy Anggriawan )