Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Seorang Pedofil Dibiarkan Tewas di Penjara

Puti Anggraini Fanfudi , Jurnalis-Senin, 25 Juli 2016 |15:32 WIB
Seorang Pedofil Dibiarkan Tewas di Penjara
Peter Gibson (68) pelaku pedofil yang tewas di penjara. Foto: Mirror
A
A
A

BOWBURN – Peter Gibson (68), pedofil asal Bowburn, Inggris dibiarkan tewas di penjara setelah sempat muntah darah di kantin rumah tahanan. Tahun ini merupakan tahun kedua dari 13 tahun hukuman penjaranya akibat melakukan pemerkosaan terhadap empat gadis belia dan kekerasan seksual terhadap 15 anak.

Dilansir dari Mirror, Senin (25/7/2016), penyidik mendengar kabar bahwa Gibson tidak diberi pengawasan saat ia berada di ruang medis HM Prison Frankland usai muntah darah di kantin rumah tahanan tersebut. Penyidik Pengadilan County Durham mendapat laporan bahwa saat itu Gibson tengah menunggu ambulans tanpa diperiksa keadaannya oleh tenaga medis.

Namun, perawat senior HMP Frankland Andre Tweddle menyangkal tuduhan tersebut. Ia mengatakan, tidak benar jika Gibson dibiarkan tewas tanpa pengawasan, sementara saat itu jelas ada perawat dan dokter yang mendampinginya. Dalam penjelasannya tersebut, Tweddle juga mengecam staf penjara karena telah keliru menggunakan kode untuk melaporkan penyakit yang diderita Gibson.

“Sistem kode tersebut telah dipahami dan diikuti dengan benar sejak dahulu. Mungkin saat itu staf penjara panik ketika mereka menemukan seseorang yang sekarat dan harus melapor menggunakan kode,” terang Tweddle.

Tim penyidik mendengar beberapa hal yang membingungkan lantaran ada dua panggilan darurat untuk pasien yang berbeda. Staf medis menelefon ambulans agar segera tiba dalam waktu satu jam untuk Gibson, kemudian mereka memanggil ambulans kembali untuk pasien narapidana yang berbeda.

Tweddle menyimpulkan, Gibson meninggal secara alami dan post mortem menemukan bahwa ia menderita kegagalan pada organ perutnya. Atas kejadian ini, G4S (jaringan pengawasan kesehatan di dunia) yang telah menerapkan sistem baru di setiap cabang medis, tidak memberikan komentar apa pun.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement