Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siswa Penghayat Kepercayaan yang Tidak Naik Kelas Dikenal Baik

Mustholih , Jurnalis-Rabu, 27 Juli 2016 |16:33 WIB
Siswa Penghayat Kepercayaan yang Tidak Naik Kelas Dikenal Baik
Ilustrasi
A
A
A

SEMARANG - Sekolah Menengah Kejuruan 7 Semarang menangguhkan kenaikan kelas siswanya ZNR, karena memiliki nilai pelajaran agama 0 alias kosong. Musababnya, ZNR yang pada awal masuk SMK 7 Semarang menuliskan Agama Islam pada formulir pendaftaran itu enggan mengikuti pelajaran prakter Baca Alquran dan Salat dengan alasan menganut Aliran Kepercayaan.

Hingga berita ini ditulis, ZNR dan orangtuanya, Taswidi, masih belum bisa dikonfirmasi. Okezone yang mendatangi kediaman Taswidi di Jaten, Pedurungan, mendapati rumah mereka dalam keadaan sepi.

Nardi, seorang tetangga Taswidi, membenarkan bahwa Taswidi dan keluarganya memang diketahui warga setempat menganut aliran kepercayaan. "Tapi saya kurang tahu kepercayaan apa? Yang saya tahu aliran kepercayaan saja," kata Nardi, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/7/2016).

Meski sehari-hari Taswidi dan keluarga cenderung pendiam, namun, kata Nardi, dalam setiap kegiatan desa, Taswidi masih bisa membaur dengan warga. "Kalau kumpulnya untuk kegiatan keagamaan seperti selamatan, memang tidak pernah," tutur Nardi.

Karena keluarga Taswidi menganut aliran kepercayaan, tetangga mereka pun maklum. Sebagai warga buka asli Semarang, Taswidi dan keluarganya dinilai mampu menjaga hubungan baik dengan tetangga.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement