JAKARTA – Presiden Ukraina, Petro Poroshenko akan berkunjung ke Indonesia selama tiga hari, yakni pada 5-7 Agustus. Agenda pertemuan akan difokuskan pada persoalan ekonomi.
Dalam hal ekonomi, Ukraina adalah mitra dagang kedua terbesar di Eropa Tengah dan Timur bagi Indonesia dengan nilai perdagangan per 2015 sebesar USD526,9 juta.
Indonesia sendiri mengekspor minyak kelapa sawit (CPO), kertas, dan minyak goreng (palm kernel oil). Sementara, impor Ukraina dari Indonesia adalah tepung gandum dan besi baja.
Bersama Menteri Luar Negeri, Menteri Kebijakan Agraria dan Pangan, sejumlah delegasi serta pebisnis, kepala negara yang sering bersitegang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu akan bertandang ke Istana Merdeka menemui Presiden RI, Joko Widodo.
Kunjungan Poroshenko juga akan berlanjut ke Yogyakarta, untuk bertemu Sultan Hamengkubuwono X dan terakhir ke Pulau Dewata, Bali yang rencananya akan disambut oleh langsung Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika.
"Dalam pertemuan bilateral ini ada empat MoU (nota kesepahaman) yang akan dihasilkan. Di antaranya, kerja sama bebas visa dan paspor dinas serta diplomatik, kerja sama bidang pendidikan diplomatik, pertahanan dan pertanian," papar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Armanatha Nasir, Kamis (4/8/2016).
Bagi Presiden Poroshenko, ini merupakan kunjungan kenegaraan pertamanya selama pemerintahan Presiden Jokowi.
Sementara dalam sejarah Indonesia, Kemenlu mencatat, ini merupakan lawatan kedua kepala negara Ukraina, setelah sebelumnya kunjungan pertama dilakoni Presiden Leonid Kuchma pada April 1996.
(Randy Wirayudha)