Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lukisan DN Aidit di Bandara Soetta Dinilai Hanya Menimbulkan Kegaduhan

Dara Purnama , Jurnalis-Minggu, 14 Agustus 2016 |06:21 WIB
Lukisan DN Aidit di Bandara Soetta Dinilai Hanya Menimbulkan Kegaduhan
Foto: Istimewa
A
A
A

JAKARTA – Tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) Dipa Nusantara (DN) Aidit menjadi salah sosok yang tergambar dalam lukisan karya seniman Galam Zulkifli. Lukisan tersebut sempat terpampang di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta yang baru saja beroperasi. Keberadaan gambar tersebut dinilai hanya menimbulkan kegaduhan.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai, terlalu dini jika memasukkan Aidit dalam lukisan yang akan dipajang di ruang publik. Pasalnya, masih ada sejarah masa lalu di Indonesia yang hingga kini belum tuntas.

"Bagi saya sebenarnya terlalu dini memampangkan begitu saja gambar DN Aidit di ruang publik sementara kita sendiri belum clear bagaimana masa lalu, bagaimana menuntaskan masa lalu, itu yang belum selesai," kata Fahmi kepada Okezone, Minggu (14/8/2016).

(Baca Juga : Khawatir Tumbuhkan Komunisme, Aparat Diminta Usut Lukisan DN Aidit)

Fahmi mengungkapkan, Aidit pada masanya juga tokoh besar. Kendati demikian, yang menjadi persoalan masih ada masalah yang belum selesai di masa lalu dengan kejadian G 30 S PKI.

"Di satu sisi ada yang masih tersisa di masa lalu. PKI dianggap sebagai bahaya laten, kelompok yang pernah mengancam eksistensi kesatuan wilayah NKRI. Di sisi lain, ada kelompok yang memperjuangkan agar berdamai dengan masa lalu tanpa harus mengungkit lagi sejarah kelam. Tapi, di tengah-tengahnya kiri atau kanan ini juga ada korban yang minta perhatian lebih dari negara," katanya.

Oleh karena itu, masuknya sosok Aidit di dalam lukisan yang terpajang di Terminal III Bandara Soekarno Hatta ini, menurut Fahmi, hendaknya mendorong bangsa Indonesia untuk menyelesaikan persoalan yang belum tuntas di masa sebelumnya.

"Ini juga sebenarnya mendorong kita semua berusaha menyelesaikan masa lalu. Berusaha ada solusi konkret untuk menjawab tantangan kita ke depan. Prioritas kita bukan kepada bagaimana kita mengapresiasi DN Aidit-nya. Kita selesaikan persoalan yang tersisa sejak puluhan tahun lalu. Kalau itu sudah selesai saya kira mau pasang gambar DN Aidit di mana-mana tidak akan ada masalah," katanya.

Ia menilai lukisan di Terminal III Bandara Soekarno Hatta dan memasukkan Aidit untuk bersanding dengan nama-nama besar lainnya adalah hal yang kurang bijak.

"Saya kira yang lebih penting itu yang di terminal III adanya DN Aidit kan kurang wise dan cenderung hanya menimbulkan kegaduhan. Kita mau enggak mau harus realistis memandang ada sekian banyak orang dan kelompok yang belum clear memandang persoalan masa lalu. Yang ada hanya kegaduhan," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement