Soal Mahasiswi WNI Ditahan, Menteri Retno Panggil Dubes Turki
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan telah melakukan upaya untuk mengomunikasikan masalah dua mahasiswi WNI yang ditahan di Kota Bursa, Turki, 154 km dari Istanbul. Ditahannya dua mahasiswi ini ditengarai karena keterlibatan mereka dalam gerakan terlarang Fetullah Gulen.
Retno mengatakan sudah memanggil Duta Besar Turki untuk Indonesia, langkah itu dilakukan untuk mengupayakan akses kekonsuleran demi menengahi masalah tersebut.
"Pertama, untuk memintakan akses kekonsuleran kepada dua WNI kita. Dan kedua, meminta perhatian kepada otoritas di Turki untuk menjamin keselamatan para mahasiswa kita yang ada di sana," kata Retno di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Sedangkan di Turki, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara juga mengupayakan hal yang sama. Permintaan tersebut juga dilayangkan kepada pihak kepolisian dan kejaksaan Turki.
"KBRI Ankara sudah melakukan komunikasi dengan kementerian luar negeri maupun dengan kepolisian dan pihak kejaksaan untuk memintakan akses kekonsuleran kepada dua WNI tersebut," jelas dia.
Dua mahasiswi Indonesia tersebut diketahui ditangkap pihak kepolisian Turki pada 11 Agustus 2016. Menurut Retno, sampai saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan.
(Ulung Tranggana)
