"Kejadian itu bermula antara Ridho yang anggota perguruan SH Teratai dan Denny saling pandang. Terus keduannya tak terima dan berkelahi," papar Faizal kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/8/2016).
Menurut Faizal, sebenarnya perkelahian antar keduanya sudah diselesaikan di Polsek Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Kedua pria yang berseteru itu sudah membuat surat kesepakatan.
Namun, rupanya, ungkap Faizal, kesepakatan itu membuat salah satunya masih tidak puas. Selang beberapa hari sejak kesepakatan damai itu dibuat, sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa dini hari, ratusan massa dari perguruan silat SH Teratai menggeruduk Desa Ngeseng sambil membawa berbagai senjata tajam seperti pedang, celurit, pipa dan tongkat.
Bahkan, para pendekar ini pun ditengarai juga sempat menganiaya warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Karena kalah jumlah, warga pun berlarian untuk menyelamatkan diri. Para pendekar silat ini pun makin emosi dan merusak rumah warga serta melempar batu ke berbagai arah. Sedikitnya, 17 rumah warga mengalami pecah kaca, pintu, jendela dan atap hancur.