WASHINGTON – Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (AS), FBI telah memublikasikan dokumen-dokumen terkait investigasi penggunaan server surel pribadi oleh calon presiden AS Hillary Clinton selama menjabat sebagai menteri luar negeri. infoRmasi yang sebelumnya telah diberikan kepada senat AS bulan lalu itu dibuka untuk publik di bawah Undang-undang Kebebasan Informasi pada Jumat, 2 September.
“Hari ini FBI merilis ringkasan dari wawancara mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dengan FBI pada 2 Juli 2016 terkait tuduhan bahwa informasi rahasia disimpan secara tidak benar atau dikirimkan pada server surel pribadi selama masa jabatannya. Kami juga memublikasikan ringkasan faktual penyelidikan FBI mengenai masalah ini,” demikian pernyataan dari FBI sebagaimana dilansir dari Russia Today, Minggu (3/9/2016).
“Laporan ini menceritakan informasi yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini. (Laporan) ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung potensi inkonsistensi atau validitas informasi terkait,” sambung pernyataan tersebut.
Ada dua dokumen yang dirilis FBI terkait penyelidikan ini, yang pertama adalah ringkasan penyelidikan setebal 47 halaman yang diminta oleh Inspektur Jenderal Komunitas Intelijen AS. Sedangkan yang kedua adalah dokumen setebal 11 halaman berisi ringkasan wawancara dengan Hillary yang dimulai pada Juli lalu.
FBI telah menetapkan 81 rangkaian surel Hillary mengandung informasi rahasia saat dikirim antara 2009 sampai 2013, dan 68 surel lainnya masih tetap dirahasiakan. Namun, penyelidik tidak menemukan bukti yang mengonfirmasi bahwa akun surel Hillary atau peranti mobile milik mantan ibu negara itu telah berkompromi melalui jaringan siber.
Laporan tersebut mencantumkan adanya keterbatasan penyelidikan yang membuat FBI tidak dapat menentukan apakah informasi yang dimiliki Hillary telah bocor atau tidak. Hal ini disebabkan kurangnya komponen komputer dan peranti milik Hillary yang diperoleh penyelidik.
(Rahman Asmardika)