JAKARTA - Hubungan antara Indonesia dan Malaysia telah terjalin sangat lama. Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Sri Zahrain Mohamed Hashim menyatakan, bahkan sejak awal merdeka dari Inggris pun sudah bekerja sama dengan Indonesia dalam banyak aspek.
"Malaysia secara cepat membangun hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia, segera setelah kemerdekaan. Kedua negara telah melalui perjalanan panjang dan akan berlanjut menikmati hubungan yang hangat dan tetangga yang bekerja sama erat di seluruh tingkatan maupun sektor," ujar pria yang telah menginjakkan kaki di Indonesia selama tiga tahun itu, ketika ditemui awak media dalam gelaran resepsi Hari Nasional Malaysia ke-59 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu 7 September 2016.
Meski hubungan antara kedua negara sempat renggang, Hashim menilai Indonesia dan Malaysia justru adalah mitra yang telah teruji oleh waktu, memiliki hubungan yang kuat dan strategis.
Berdasarkan rekam jejaknya, total nilai perdagangan antara Malaysia dan Indonesia sebesar Rp194,04 triliun pada 2015. Dengan rincian, jumlah ekspor ke Malaysia Rp93,86 triliun dan impor dari Malaysia Rp100,18 triliun.
Dubes berumur 60 tahun tersebut menjelaskan, nilai perdagangan kedua negara dalam hal ini menunjukkan peningkatan dari sebelumnya Rp3,22 triliun. Kerjasama ekonomi kedua negara terbilang sukses melewati masa krisis situasi keuangan dunia akibat menurunnya harga minyak kelapa dan nilai mata uang.
Selain dari segi ekonomi, Indonesia Malaysia juga telah bekerja sama untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dari aspek pendidikan, ada lebih dari 5.000 orang Malaysia yang belajar di Indonesia. Kebanyakn mereka mengambil jurusan farmasi dan dokter gigi. Sementara jumlah WNI yang masuk ke Malaysia ada 10 ribu orang.
Terakhir ialah soal pariwisata. Terdapat sekira 2,8 juta dihabiskan untuk berjalan dari Indonesia menuju Amerika Serikat. "Semua ini tidak akan terjadi kalau bukan karena dukungan dari Pemerintah RI dan stafnya," tutup Datuk Zahrain Mohamed.
Resepsi hari jadi Malaysia dimeriahkan oleh berbagai acara kebudayaan dan ada pula bazaar. Tari Wau Bulan dan Ayam Didik menjadi dua pengiring makan-minum bercengkrama tamu undangan Hari Kebangsaan Malaysia. Di penghujung acara, setiap peserta dibagikan buku "Pokok-Pokok Pikiran Mohd Najib Tun Abdul Razak" yang berisi narasi pidato-pidatonya selama 2015.
Acara resepsi juga menyuguhkan kios-kios pameran kebudayaan dan produk asli Malaysia. Di antaranya, Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade), Majalis Amanah Raya (MARA), promosi Education Malaysia, Maybank Syariah, Proton, Pharmaniaga, Yan's Collection, Malaysia Health Travel Council (MHTC) dan United Engineers Malaysia (UEM)/PT Lintas Marga Sendaya (LMS).
(Wikanto Arungbudoyo)