SEORANG putra mantan pelacur mendesak mantan presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton untuk melakukan tes DNA demi membuktikan klaimnya bahwa suami dari calon presiden (capres) AS Hillary Clinton itu adalah ayahnya. Daney Williams-Clinton mengatakan dirinya adalah anak haram Clinton semasa dia menjabat sebagai Gubernur Arkansas.
Pria berusia 30 tahun itu mengklaim ibunya, Bobbie Ann Williams bertemu dengan Clinton pada 1984. Keduanya mulai berhubungan dengannya setelah Clinton membayar USD200 untuk berhubungan seks dengan Bobbie Ann balik semak-semak di sebuah proyek perumahan di Little Rock.
Hubungan keduanya berlanjut dan setahun kemudian Bobbie hamil, namun Clinton menolak mengakui bayi yang dikandung pelacur itu adalah anaknya. Saat Daney lahir dengan kulit yang lebih terang, ibunya semakin percaya bahwa Clinton adalah ayah dari anaknya karena dia adalah satu-satunya pelanggan Bobbie yang berkulit putih.
“Satu-satunya yang saya inginkan adalah menjabat tangan ayah saya. Saya telah meminta dilakukan tes DNA,” tulis Daney melalui akun Facebooknya sebagaimana dilansir dari Russia Today, Selasa (4/10/2016). Dalam laman itu dia kembali meminta diadakannya tes DNA dan memajang foto dirinya di sebelah foto Clinton.
Sesaat setelah Daney lahir, ibunya dijebloskan ke dalam penjara sehingga dia dibesarkan oleh bibinya, Lucille Bolton. Lucille mencoba membawa Daney kepada Hillary Clinton yang mengusir mereka dan memutus hubungannya dengan ayahnya.
Klaim Daney sempat mendapat perhatian pada 1992, namun segera menghilang setelah tes DNA yang dilakukan oleh Majalah Star pada 1999 gagal membuktikan Clinton adalah ayahnya. Tes itu diduga dilakukan dengan menggunakan DNA Clinton yang didapat dari gaun milik mantan selingkuhan Clinton, Monica Lewinski juga DNA milik Daney dan ibunya.
Namun, permintaan yang kembali didengungkan menyoroti keaslian dari tes yang telah dilakukan. Daney mempertanyakan bagaimana sebuah majalah bisa mendapatkan sampel DNA yang dimiliki Kementerian Kehakiman AS.
Artikel yang dipublikasikan Slate pada 1999 menyatakan bahwa tes DNA tersebut memang asli. Namun meski hasilnya menunjukkan kemungkinan, tapi tidak bisa dikatakan konklusif.
“Presiden Clinton hanya 20 atau 30 kali lebih mungkin dari pada pria Kaukasia acak untuk menjadi ayah dari Daney Williams. Batas yang diakui hukum adalah 100,” demikian ditulis Slate saat itu.
(Wikanto Arungbudoyo)