Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

HISTORIPEDIA: Dimulainya Perang Yom Kippur Antara Mesir-Suriah dengan Israel

Emirald Julio , Jurnalis-Kamis, 06 Oktober 2016 |07:03 WIB
HISTORIPEDIA: Dimulainya Perang Yom Kippur Antara Mesir-Suriah dengan Israel
Foto tentara Isreal yang ditahan oleh tentara Suriah (Foto: AFP/Getty Image)
A
A
A

GERAM akibat kehilangan wilayahnya, Mesir dan Suriah sepakat untuk menggempur Israel pada 6 Oktober 1973. Serangan itu bertepatan dengan hari paling suci di kalender Yahudi yang dikenal dengan nama Yom Kippur. Karena itulah perang ini dicatat dalam sejarah sebagai perang Yom Kippur.

Serangan yang terkoordinasi antara Mesir dan Suriah sempat membuat pasukan keamanan Israel (IDF) terkejut. Pasalnya, pasukan Mesir mendadak masuk dan mulai menggempur Semenanjung Sinai, sedangkan pasukan Suriah berusaha mengusir tentara Israel yang berada di Dataran Tinggi Golan.

Dipersenjatai berbagai peralatan perang dari Uni Soviet (pada perang Yom Kippur, Soviet memberikan dukungannya kepada Mesir serta Suriah), pada awalnya Mesir dan Suriah terlihat akan berhasil mengalahkan Israel. Apalagi kedua negara masih memegang dendam akibat kalah di Perang Enam Hari pada 1967, sehingga faktor itu diduga akan membantu Mesir dan Suriah memenangkan Perang Yom Kippur.

Melihat perkembangan perang tersebut, tentara Irak dan Yordania ikut bergabung untuk menggempur Negeri Zionis. Namun setelah beberapa hari terlibat kontak senjata, tentara IDF mulai berhasil memukul mundur tentara Mesir dan Suriah.

Keberhasilan Israel ini tentu saja karena mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat yang semakin menekan posisi para tentara Mesir hingga mereka terpaksa mundur ke Gurun Sinai.  Posisi tentara Mesir yang terkepung oleh tentara IDF membuat keadaan semakin buruk bagi mereka.

Melihat keadaan tentara Mesir yang kekurangan obat dan makanan, Uni Soviet mengancam akan melakukan tindakan apa pun demi menyelamatkan mereka. Mengingat hal tersebut akan semakin memperluas konflik dan menyebabkan tentara mereka terseret akibat tindakan Soviet, militer AS langsung bersiap untuk menghadapi tentara Soviet.

Mendengar AS bersiap, Soviet akhirnya mengurungkan niat mereka untuk menyelamatkan tentara Mesir di Gurun Sinai. Momen ini menjadi faktor yang semakin memperburuk hubungan AS dengan Soviet di era Perang Dingin.

Pada akhir Oktober, PBB akhirnya berhasil membuat Israel dan Mesir melakukan gencatan senjata. Walaupun Mesir dipandang gagal dalam Perang Yom Kippur, keberhasilan negara tersebut menggempur Israel di Semenanjung Sinai, membuat nama Presiden Mesir pada saat itu, Anwar Sadat, menjadi harum di Timur Tengah.

Sementara itu perang yang masih berkecamuk pascagencatan senjata antara Israel dan Mesir terbukti sulit untuk Suriah. Kekalahan Suriah di Perang Yom Kippur bahkan membuat negara tersebut semakin kehilangan wilayahnya di tangan Israel.

Suriah melihat kekalahan itu disebabkan oleh Mesir. Bahkan pada 1979, Suriah meminta Mesir untuk dikeluarkan dari Liga Arab. Selain itu, buntut dari Perang Yom Kippur adalah dibunuhnya Sadat pada 6 Oktober 1981 oleh seorang ekstremis, ketika Sadat tengah menghadiri peringatan Perang Yom Kippur di Kairo.

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement