Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penjelasan Manajemen soal Ledakan di RS Siloam Makassar

Zulfikarnain , Jurnalis-Jum'at, 07 Oktober 2016 |16:33 WIB
Penjelasan Manajemen soal Ledakan di RS Siloam Makassar
kondisi di lokasi ledakan RS Siloam Makassar (Foto: Okezone)
A
A
A

MAKASSAR – Manajemen RS Siloam menyebutkan penyebab terjadinya ledakan akibat pecahnya instalasi pipa di area pemanas air. Hal inilah yang memicu terjadinya ledakan dahsyat hingga dinding pada lantai puncak gedung RS Siloam berhamburan.

"Adanya kejadian yang tidak diharapkan berupa pecahnya instalasi pipa di area pemanas air yang menimbulkan bunyi keras dan merusak dinding ruangan," ujar Humas RS Siloam Makassar, Putri Amelia, Jumat (7/9/2016).

Akibat ledakan tersebut, ruangan di lantai sembilan rumah sakit swasta ini rusak parah. Selain itu, reruntuhan tembok menimpa dua mobil di parkiran hingga rusak parah.

Terkait penyebab lebih detail ledakan ini, pihak Rumah Sakit Siloam menyebut belum ada kesimpulan. Itu karena tim Labfor Polda masih melakukan pemeriksaan.

"Belum ada penyebab yang lebih detailnya. Kita menghindari spekulasi lebih jauh sebelum adanya hasil tim Labfor Polda Sulsel," lanjut Putri.

Sementara itu, pihak kepolisian menduga ledakan dipicu dari tabung gas elpiji yang berada satu ruangan dengan mesin pemanas air.

"Iya dugaan sementara dari mesin pemanas air yang yang berenergi gas, kemungkinan ada yang bocor sehingga terjadi ledakan," kata Waka Polda Sulsel Brigjen Gatot Eddy Pramono beberapa waktu lalu.

Diketahui, lantai sembilan RS Siloam meledak, Selasa (4/10/2016), pihak kepolisian menyebut ledakan dipicu dari gas elpiji yang berada satu ruangan dengan mesin pemanas air.

Usai ledakan, kondisi rumah sakit kembali normal. Tak ada korban jiwa dalam ledakan ini. Hanya saja puing-puing ledakan masih berserakan terutama di lantai lokasi awal ledakan.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement