JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menyayangkan aksi damai yang digelar ribuan umat Islam berakhir ricuh.
"Kami sesalkan terjadi seperti itu, kami hormati warga masyarakat, kawal baik, pendekatan kultural, kedepankan Polwan," ujar Boy di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Boy menjelaskan, aksi unjuk rasa yang seharusnya membubarkan diri pukul 18.00 WIB. Namun, hingga pukul 18.30 WIB tak juga kunjung membubarkan diri. Bahkan demonstran memaksa masuk ke Istana Merdeka.
"Barikade dirusak karena mereka ingin terobos masuk ke Istana dan itu tidak dibenarkan. Diputuskan langkah pembubaran dengan menembakkan gas air mata yang bunyinya seperti suara ledakan senjata. Itu bukan senjata api tapi senjata pelontar gas air mata," jelasnya.
Dalam aksi kericuhan itu akibatnya, tiga mobil dinas dari Polri dan TNI dibakar oleh demonstran dan 21 kendaraan dinas rusak karena dilempari batu.
"Pengerusakan kendaraan dinas negara yang dibeli dari uang rakyat Indonesia yang membekali petugas untuk dinas. Tiga kendaraan yang dibakar termasuk kendaraan dari TNI juga," pungkasnya.
(Awaludin)