"Sumur yang dibor rencananya digunakan untuk mengairi sawah. Gas muncul pada pukul 10.00 WIB dan sampai sore masih mengeluarkan gas yang terdengar seperti gemuruh suara angin. Kami sempat mencoba dengan puntung rokok ternyata bisa mengeluarkan api," ujar dia.
Sementara, Kepala BPBD Sragen, Heru Wahyudi mengaku, telah menghubungi Bidang Pengairan, Pertambangan dan Energi DPU Sragen agar segera mengecek gas yang keluar dari sumur pantek itu.
"Kalau kami hanya sebatas pengondisian warga agar aman bersama Polsek Masaran. Kami baru mendapat informasi dari warga," tuturnya.
Kabid Pengairan, Pertambangan dan Energi DPU Sragen, Subagiyono mengaku, sudah mengirimkan staf untuk mengecek ke lokasi sebagai bahan untuk laporan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan informasi yang diterima, dia menilai tekanan gas itu cukup besar dan bisa dimanfaatkan untuk sumber energi rumah tangga.
"Dulu di Desa Made, Kecamatan Ngrampal juga pernah ada gas bumi dan dimanfaatkan warga untuk memasak. Tapi itu sudah lama dan sampai sekarang belum mengecek lagi. Untuk yang di Desa Krebet itu, nantinya harus diteliti ahlinya, yakni dari Dinas ESDM Jateng yang memiliki alat," tambahnya.
(Fransiskus Dasa Saputra)