“Waktu itu kita ketemuan, kita ngobrol soal peluang investasi antara kedua negara, tiba-tiba saya diajak ikut konferensi pers soal pencalonannya dalam Pilpres AS, kita ikut saja, toh kita tak punya kewenangan untuk menentukan suara,” papar Fadli.
Sekadar diketahui, Fadli Zon mengapresiasi kemenangan pengusaha Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. Ia menilai kemenangan atas Hillary Clinton itu akan memberikan dampak positif terhadap kerjasama hubungan kedua negara terutama di bidang ekonomi dan kerjasama bisnis dengan pengusaha di Indonesia.
Sejauh yang Fadli Zon tahu, Donald Trump sangat open minded terhadap Islam dan juga para imigran. “Pegawai di perusahaannya banyak yang Islam, banyak juga yang imigran, bahkan istrinya saja adalah imigran, jadi tak perlu dirisaukan,” tegas Fadli Zon.
(Ulung Tranggana)