Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Emosi Campur Aduk Keluarga Korban Selamat Pesawat Jatuh di Kolombia

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Jum'at, 02 Desember 2016 |17:21 WIB
 Emosi Campur Aduk Keluarga Korban Selamat Pesawat Jatuh di Kolombia
Keluarga Korban Selamat Pesawat Jatuh di Kolombia. (Foto: AP)
A
A
A

RIO DE JANEIRO - Helio Hermito Zampier (31) adalah salah satu dari enam korban selamat kecelakaan pesawat di Kolombia. Pria yang akrab di sapa Neto tersebut merupakan pemain sepakbola klub Chapocoense Real.

Dilansir dari Fox News, Jumat (2/11/2016) keluarga Neto mengucap syukur atas keselamatan anggota keluarga mereka. Namun keluarga Neto di saat bersamaan harus merasakan perang batin.

Mereka bahagia atas selamatnya Neto dan menganggapnya sebagai sebuah keajaiban. Di sisi lain, mereka juga berjuang menahan kesedihan terkait tewasnya 71 orang penumpang lainnya, yang 19 di antaranya adalah anggota tim kesayangan Neto.

"Di satu sisi kami bahagia karena anggota keluarga kami, Neto, masih hidup tapi di saat yang sama kami berduka karena kehidupan yang lainnya telah hilang," ujar kakak Neto Helam Marinho Zampier Junior (36).

Kabar terakhir menyebutkan, Neto dalam kondisi stabil pascaoperasi paru-paru, lutut, pergelangan tangan dan kepalanya. Ia diketahui sadar dengan cepat dan langsung memegang tangan dokter, sebelum akhirnya dibius kembali untuk melanjutkan proses pemulihan.

"Saya tak bisa mengatakan tuhan telah menyelamatkan nyawa anak saya. Jika itu terjadi, tuhan akan menyelamatkan semua orang. Saya hanya bisa mengatakan tuhan telah membantu anak saya," tutur ayah Neto, Helam Marinho Zampier Senior.

Keluarga kemudian menceritakan pengalaman mereka ketika pertama kali mendapat kabar kecelakaan pesawat pada Selasa dini hari 29 November 2016 dari istri Neto, Simone. Ia meninggalkan dua anak kembar laki-laki berusia sembilan tahun dan langsung terbang ke Kolombia saat itu juga. Keluarga terus memantau perkembangan melalui media televisi.

Mereka mengaku melihat tayangan seseorang pria yang mirip Neto ditandu oleh petugas medis dalam kondisi selamat. Namun, saat itu mereka belum yakin tentang hal ini.

Sementara menunggu kabar resmi dari pihak berwenang, istri Neto menceritakan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, Neto sudah bermimpi jika pesawat yang ditumpanginya jatuh. Hal ini semakin menyempurnakan ketegangan keluarga Neto, hingga akhirnya mereka secara resmi menerima konfirmasi tentang keselamatannya.

"Saat aku tahu bahwa ia selamat aku langsung mengucap terimakasih pada tuhan. Sekarang aku lega, tapi hatiku hancur mengingat ibu lain yang kehilangan anak mereka," ungkap ibu Neto, Valeria Zampier.

Keluarga Neto percaya bahwa Neto akan segera bangkit. Mereka mengungkapkan, sejak dulu Neto sudah mencintai sepakbola dan telah lebih dari satu dekade menjadi pemain sepakbola. Neto telah bermain untuk beberapa tim di Brasil. Dia juga telah pulih dari operasi pada pinggul dan lehernya, luka tidak mampu diatasi kebanyakan pemain.

"Bagi dia, tidak ada yang mustahil," tambah ibu Neto.

Neto seharusnya menjalani laga final Copa Sudamerica Rabu 30 November 2016 melawan klub Atletico, sebelum pesawat yang ditumpanginya jatuh di wilayah Medellin, Kolombia. Sebuah upacara peringatan bagi para korban tewas tengah dipersiapkan di Chapeco, Sabtu 3 Desember 2016 sembari menunggu kedatangan para jenazah. (rav)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement