"Meskipun Pyongyang tidak mengakui bersalah, sejumlah hal membuktikan bahwa terowongan ini memang digali oleh mereka," kata seorang pasukan Korsel penjaga perbatasan kepada The Daily Star.
"Pertama, terowongan sedikit menurun ke sisi utara, yang berarti bahwa air di dalam terowongan secara otomatis mengalir ke Korut," ujar penjaga perbatasan itu, yang berbicara dengan syarat anonim. "Mereka juga mengoleskan debu batu bara di sekitarnya untuk menyamarkan terowongan sebagai tambang batubara yang ditinggalkan, tapi daerah ini hanya terdiri dari granit."
"Faktor terakhir adalah arah lubang dinamit ditemukan di dalam terowongan. Setiap lubang dibor ke arah selatan. Ini seharusnya mampu mengangkut satu divisi infantri dalam satu jam," lanjut penjaga pebatasan tersebut.
"Itu antara 10 ribu dan 30 ribu angkatan bersenjata, tetapi ketika Anda pergi ke sana, Anda melihat itu tidak mungkin. Pendapat pribadi saya adalah bahwa jika mereka melakukannya, ini sangat tidak efektif, dibutuhkan (waktu) begitu lama. Ini adalah pendapat pribadi saya (tetapi) tidak ada yang tahu. Bayangkan mengirimkan 30 ribu tentara bawah tanah untuk jarak 44-50km. Dan mereka harus berjalan,” imbuh dia.
(Rifa Nadia Nurfuadah)