Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ponsel Presiden Bolivia Keluarkan Suara Perempuan Mendesah di Pengadilan

Silviana Dharma , Jurnalis-Rabu, 28 Desember 2016 |00:34 WIB
Ponsel Presiden Bolivia Keluarkan Suara Perempuan Mendesah di Pengadilan
Presiden Bolivia, Evo Morales. (Foto: Alchetron)
A
A
A

Ia dilantik menjadi kepala negara sejak 22 Januari 2006 dan sekarang sedang berjuang untuk mengikuti pemilihan keempatnya. Namun langkahnya terkendala oleh penurunan popularitas partai sayap kirinya.

Dalam referendum nasional pada Februari 2016, sekira 52 persen warga Bolivia menentang pencalonannya untuk periode keempat. Sebab hal itu belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak kekhawatiran dia akan menjadi diktator jika terus dibiarkan memimpin negara. Masyarakat juga bisa terpecah dan menghasilkan kekerasan di seantero negeri.

Terlepas dari segala kritik yang diarahkan padanya, Presiden Morales bersikeras akan menghormati permintaan para pendukunya. Tiada lain dengan tetap mengikuti Pilpres Bolivia 2019.

Agenda politik Morales, yakni mengatasi kemiskinan, memerangi pengaruh Amerika Serikat dan perusahaan multinasional di dalam negeri. Baru-baru ini, dia juga memberikan pengampunan kepada 1.800 tahanan guna mengurangi kepadatan di dalam penjara. Para narapidana yang dibebaskan, meliputi perempuan hamil dan penyandang disabilitas.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement