Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

TOP FILES: Secuplik Kepiluan di Balik Kebanggaan Patung Pancoran

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 11 Januari 2017 |07:31 WIB
TOP FILES: Secuplik Kepiluan di Balik Kebanggaan Patung Pancoran
Tugu Patung Dirgantara atau yang bisa dikenal umum sebagai Patung Pancoran (Foto: Arif Julianto/OKEZONE)
A
A
A

Mobil itu terjual sekira Rp1.750.000,- dan bergeraklah Edhi Sunarso mulai merangkai satu per satu patungnya. Bung Karno juga sempat dua kali menginspeksi pemasangan patungnya, kendati harus susah payah minta izin keluar dari Wisma Yaso.

Tapi di suatu pagi pada 21 Juni 1970 saat Edhi Sunarso masih di puncak Patung Dirgantara untuk mengawasi perampungan pemasangan patungnya, dia melihat rombongan mobil dari Wisma Yaso menuju Lanud Halim Perdanakusuma.

Ternyata, itu adalah rombongan mobil jenazah Bung Karno yang akan diterbangkan ke pemakamannya di Blitar, Jawa Timur. Pengerjaan final patung itu baru kembali dilakukan lagi sekira sebulan setelah Bung Karno wafat.

Setelah selesai, patung itu berdiri tegak begitu saja. Tanpa peresmian, tanpa dinamai, bahkan tanpa lunas terlebih dulu utang biayanya.

(Randy Wirayudha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement