Mobil itu terjual sekira Rp1.750.000,- dan bergeraklah Edhi Sunarso mulai merangkai satu per satu patungnya. Bung Karno juga sempat dua kali menginspeksi pemasangan patungnya, kendati harus susah payah minta izin keluar dari Wisma Yaso.
Tapi di suatu pagi pada 21 Juni 1970 saat Edhi Sunarso masih di puncak Patung Dirgantara untuk mengawasi perampungan pemasangan patungnya, dia melihat rombongan mobil dari Wisma Yaso menuju Lanud Halim Perdanakusuma.
Ternyata, itu adalah rombongan mobil jenazah Bung Karno yang akan diterbangkan ke pemakamannya di Blitar, Jawa Timur. Pengerjaan final patung itu baru kembali dilakukan lagi sekira sebulan setelah Bung Karno wafat.
Setelah selesai, patung itu berdiri tegak begitu saja. Tanpa peresmian, tanpa dinamai, bahkan tanpa lunas terlebih dulu utang biayanya.
(Randy Wirayudha)