Sementara untuk pengawasan program, Ade menyebut pengadaan barang dan jasa TNI AL tidak bisa sembarangan.
"Kita punya kontrak bahwa setiap program yang kita rencanakan, update sudah jalan. Kedua, Asrena mencocokkan pengajuan program kegiatan dengan Renstra. Ini harus muncul, jangan sampai nanti ada kegiatan di Renstra tidak ada. Karena di AL sama dengan institusi lain, program harus berlanjut bukan program baru lagi, baru lagi. Jadi, melanjutkan program sebelumnya," sambung dia.
Pengawasan tersebut, lanjut Ade, dimulai sejak kontrak, termasuk juga saat pelaksanaan. Di situ ada tim pengawas dan penerimaan pekerjaan. "Saya juga berencana melakukan inspeksi random untuk melihat pengadaan tahun lalu. Tiap satuan kerja, apakah barang sudah terdistribusi. Ini juga jadi penilaian terhadap mitra. Jangan sampai asal-asalan," tandasnya.
(Ulung Tranggana)