MOSKOW – Pihak Kremlin pada Kamis 12 Januari 2017 menyatakan berharap Presiden Rusia Vladimir Putin dan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa akur. Kremlin mengklaim, di bawah pimpinan Trump, hubungan Rusia-AS dapat saling menghormati dibandingkan ketika dipimpin Barack Obama.
Dilaporkan, harapan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. “Moskow berharap dengan tulus bahwa presiden kita (Rusia-AS) dapat akur,” tutur Peskov terkait konferensi pers Trump yang diadakan pada Rabu 11 Januari 2017, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (12/1/2017).
Peskov menggarisbawahi keputusan Trump untuk membuka dialog dengan Rusia. “Namun ini tidak berarti akan ada persetujuan di semua. (Sebab) itu hampir tidak mungkin dan Moskow tidak mengharapkan hal tersebut tapi dialog merupakan alasan untuk adanya harapan dan dapat membantu kita menemukan jalan keluar dari banyak situasi yang kompleks,” tambahnya.
Peskov juga menegaskan ada hal yang masih mengganjal Kremlin hingga saat ini terkait pandangan calon Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson terkait Ukraina. Pada konferensi pers Rabu 11 Januari 2017, Tillerson menuturkan bahwa ia memandang aneksasi yang dilakukan Rusia di Semenanjung Ukraina pada 2014 berstatus ilegal.
(Emirald Julio)