Setelah semua persiapan selesai, para petani ini bergegas pergi ke sawah masing-masing. Kemudian, mereka mencari lubang-lubang yang digunakan hama tikus untuk bersembunyi atau melintas.
"Pampers bekas ini kita gunakan sebagai wadah. Jadi rendaman air bintaro itu kita tuangkan ke pampers kemudian dikasih karbit. Setelah itu kita tanam di dalam lubang yang digunakan bersembunyi atau lubang yang dilewati tikus," tambahnya.
Menurutnya, cara tersebut terbilang cukup ampuh. Selama 1 tahun ini, warga Dusun Banjarsari, Desa/Kecamatan Bareng, sudah menggunakan cara itu untuk membasmi hama tikus yang biasa menyerang tanaman padi dan jagung milik para petani di desa setempat.
"Hasilnya sangat baik. Dibandingkan dengan menggunakan bahan kimia lebih mujarab menggunakan cara ini. Karena bahan kimia kadang tidak juga begitu mempan untuk membunuh tikus," terangnya.