JAKARTA - Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menegaskan bentrok antar anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) usai pemeriksaan Imam Besar FPI Rizieq Shihab 12 Januari 2017 lalu bukanlah dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Sebaliknya, ia menyebut bentrok tersebut dengan ormas Manggala Garuda Putih.
Kala itu Rizieq diperiksa sebagai saksi kasus dugaan penodaan terhadap Pancasila.
"Bukan dari GMBI tapi ormas Manggala. Tidak ada satupun juga LSM GMBI yang ribut dengan FPI," ungkap Anton di Kompleks STIK-PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Mantan Kapolda Sulsel itu menambahkan, ormas Manggala Garuda Putih yang melakukan penyerangan terhadap masyarakat yang akan pulang usai mengawal pemeriksaan Rizieq di Mapolda Jabar.
"Ketika lari naik mobil ada tersisa satu mobil yang hitam itulah yang menjadi sasaran. Keributan pertama itu pukul 16.20 WIB. Pengrusakan mobil 16.28 WIB. Pada saat dikejar, sampai ke rumah makan Ampera kira-kira 300 meter dari Polda, ada tiga orang (ormas FPI) yang sedang makan itulah yang jadi sasaran. Akhirnya terjadilah perkelahian antara empat orang melawan 15 orang," tutur Anton.
Usai peristiwa itu, empat orang anggota FPI yang menjadi korban melapor. Satu korban yang terkena bacok melapor ke Polda Jawa Barat, tiga lainnya melapor ke Polrestabes Bandung. Kemudian, kata Anton, polisi pun langsung menindaklanjuti.
"Di Polrestabes pelakunya sudah menyerahkan diri, mereka itu LSM Manggala Garuda Putih. Sementara dua orang," kata Anton.