PERTEMPURAN Stalingrad yang merupakan salah satu pertempuran terbesar dalam kancah Perang Dunia II (PD II) berakhir pada 2 Februari 1943 dengan kemenangan Uni Soviet. Pertempuran yang menelan setidaknya 2,2 juta nyawa manusia ini menjadi kekalahan terbesar dalam sejarah militer Jerman dan menjadi titik balik PD II.
Meski telah menyepakati perjanjian Nazi-Soviet pada 1939, Pimpinan Nazi Jerman, Adolf Hitler memerintahkan pasukannya untuk melakukan invasi besar-besaran ke Uni Soviet pada Juni 1941. Dengan angkatan udara yang handal, pasukan Jerman dengan cepat menyapu dataran Rusia, memberikan kerusakan besar bagi Tentara Merah dan rakyat Uni Soviet secara umum.
Tak butuh waktu lama, pasukan Jerman telah menguasai sejumlah besar wilayah Uni Soviet, dan telah mengepung dua kota besar di Rusia, Moskow dan Leningrad, sekarang Saint Petersburg, pada Oktober 1941. Pertahanan pasukan Soviet dan datangnya musim dingin memaksa pasukan Hitler menunda serangannya untuk sementara waktu.
Pada musim panas 1942, Hitler memerintahkan Pasukan Keenam Nazi di bawah pimpinan Jenderal Friedrich Von Paulus untuk merebut Stalingrad, kota industri di selatan Uni Soviet. Perintah ini mengawali salah satu pertempuran paling mengerikan dan berdarah selama PD II.
Angkatan udara Jerman memulai serangan pada Agustus 1942 dengan meluluhlantakkan Stalingrad menjadi kumpulan puing dan menewaskan sedikitnya 40 ribu penduduk sipil. Dengan kekuatan Pasukan Keenam, Jenderal Von Paulus memperkirakan butuh waktu 10 hari untuk merebut kota itu. Estimasi yang sangat keliru.