Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Luar Biasa! Masjid di Malaysia Buka Pintu untuk Rayakan Imlek

Silviana Dharma , Jurnalis-Minggu, 05 Februari 2017 |22:02 WIB
Luar Biasa! Masjid di Malaysia Buka Pintu untuk Rayakan Imlek
Perayaan Imlek di Masjid Saidina, Malaysia. (Foto: Azhar Mahrof/The Star Online)
A
A
A

BANGSAR - Sebuah masjid di Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia memutuskan untuk membuka pintunya dan merayakan Tahun Baru China. Sontak, tempat ibadah umat Islam itu berubah menjadi lautan merah.

Meski para pria tetap mengenakan peci, dan perempuan berhijab, mereka kompak mengenakan batik, pakaian adat dan kaus berwarna merah. Tidak hanya wajah-wajah oriental, perayaan Imlek di masjid Bangsar juga dihadiri oleh roman-roman India, Melayu dan Arab.

Masjid Saidina Abu Bakar As Sidiq di Bangsar, Kuala Lumpur. (Foto: The Star Online)

Perayaan ini menunjukkan sisi terbaik kerukunan dan toleransi kemajemukan di Malaysia. Open House diadakan selama dua jam. Di meja makan tersaji berbagai hidangan favorit, seperti rendang, ketupat dan nasi lemak. Tak lupa, pengelola masjid juga menyediakan jeruk mandarin sebagai pencuci mulutnya.

Imam Masjid Saidina Abu Bakar As Sidiq, Datuk Ibrahim Thambychik mengungkapkan alasannya untuk menggelar perayaan Imlek di masjid. Maksudnya ialah menunjukkan kepada dunia bahwa masjid merupakan tempat yang terbuka dan menyambut semua orang tanpa memandang latar belakangnya.

"Jika Anda menilik sejarah Islam, masjid punya banyak fungsi. Selain untuk beribadah, masjid juga bisa memfasilitasi pelayanan sosial bagi Muslim maupun non-Muslim," terangnya, seperti dikutip dari The Star, Minggu (5/2/2017).

Imam Masjid, Datuk Ibrahim Thambychik. (Foto: The Star Online)

Datuk Ibrahim Thambychik menyatakan, ini adalah pertama kalinya masjid dibuka untuk merayakan Tahun Baru China. Menurutnya, waktu seperti ini adalah kesempatan bagus untuk Muslim dan para tetangganya yang non-Muslim berbaur dan mengenal satu sama lain.

Ketika rencana ini diumumkan, pihak masjid menargetkan 100-150 pengunjung saja. Alhamdullilah, pada hari H, mereka yang tertarik datang lebih dari 400 orang. Dengan begitu besarnya respon positif dari masyarakat, Thambychik cs berjanji akan mengadakannya lagi tahun depan.

Seorang pemuda berdarah Tionghoa yang mualaf, Mohd Willieuddin Lim menuturkan, teman-temannya yang non-Muslim tercengang ketika dia menyampaikan undangan perayaan Imlek dari masjid. "Benarkah kami boleh masuk?" tanya mereka pada saya.

Lim sendiri mengaku tetap merayakan Imlek setiap tahunnya, meskipun dirinya telah menganut ajaran Islam. Baginya, perayaan ini bukan soal agama, tetapi kebudayaan.

Tamu lain, Collin Swee (49) menyebut perayaan ini sangat bermakna baginya. "Saya rasa ini luar biasa indah. Kegiatan seperti ini sangat diperlukan di era sekarang, mengingat orang-orang yang berbeda ras dan agama semakin menjauh dibanding dulu. Langkah yang masjid ini ambil benar-benar tepat waktu. Kita butuh lebih banyak gerakan semacam ini untuk menyatukan orang-orang," usulnya.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement